Pesta Deklarasi Kesatuan Turunan Raja Sijorat Paraliman Panjaitan dan Boru se Provinsi Sumatera Utara belangsung penuh hikmat
Raja Sijorat Paraliman Panjaitan pada masa hidupnya, beliau diangkat oleh
Raja Batak yaitu Raja Uti yang berkedudukan di Barus menjadi Raja dan
berkedudukan di Timur Raya tanah Batak nama kerajaan tersebut yaitu Kerajaan
Sijorat beristana di Lumban Tor Sitorang . Raja sijorat Paraliman Panjaitan
adalah generasi ke IV dari Raja Panjaitan, beliau menikahi empat orang isteri
yaitu br Sitorus, br Butar-butar, br Siagian dan br Hasibuan, dari keempat
orang isterinya Tuhan menganugerahkan 12 putranya yakni : 1.Tahi Sumodung, 2.
Pu Gani, 3. Sidikkan, 4.Raja Sosipaboaon ( Guru sinitta), 5.Pu Botul, 6.Pu
Hajuruan, 7.Raja Gumiang. 8.Pu Langgam, 9.Pu Ningoluan, 10.Raja Indangon, 11.Pu
Bindu, 12.Pu Samuana, dan empat putrinya yakni 1.Alitlo br panjaitan menikah kepada
Hutabarat, 2.Pitta omas br Panjaitan menikah kepada Nainggolan Parhusip,
3.Siboru pareme br Panjaitan menikah kepada Manurung dan Silaban,4.SiSampulu br
Panjaitan menikah kepada Nainggolan Batuara.
Kerajaan Sijorat yang dipimpin Raja Sijorat Paraliman Panjaitan sampai ke
Raja sijorat ke V yaitu Pahutar Panjaitan kehidupan rakyatnya sangan tertib dan
penuh kekeluargaan hidup bergotongroyong penuh kedamaian bahkan dia membuka
Pasar tempat perbelanjaan bagi semua orang di pasar Sitorang yang sifatnya masih
sistem barter, mereka hidup saling harga menghargai sesuai dengan falsafah “
Dalihan Natolu “, akan tetapi dengan kedatangan bangsa penjajah maka kerajaan
Raja Sijorat mulai terusik dan mendapat tantangan sehingga mereka bersatu padu
menyerang penjajah dan dalam pertempuran bahwa Raja Sijorat ke VI dan VII mati
dalam peperangan dan akhirnya digantikan Raja Sijorat ke VIII yaitu Pun Tua
Raja Panjaitan, Pun Tua Raja ini sangat terkenal dalam Buku Laporan Perang
Batak yang disusun oleh Kapten Invantri D Dietz dari kesatuan pasukan Belanda
pada tahun 1883 , sampai terjadinya penyerahan Kekuasaan Raja-raja di Tanah
Batak kepada kekuasaan Belanda pada tahun 1908.
Mengingat perjuangan raja Sijorat VIII Pun Tua Raja Panjaitan wajarlah
diperjuangkan para turunannya kepada Presiden Repoblik Indonesia agar diangkat
menjadi Pahlawan Nasional, pada tahun 2003 Gubernur sumatera Utara sudah
mengajukan pengusulan ini kepada Presiden akan tetapi sampai sekarang belum
terwujud dan kita tidak mengetahui apa alasan tidak terwujud, maka untuk
meneruskan perjuangan ini para Turunan Raja sijorat Paraliman Panjaitan bersatu
untuk mengadakan sebuah pesta besar yang disebut dengan Pesta Deklarasi
Kesatuan Turunan Raja Sijorat Paraliman Panjaitan dan boru seprovinsi Sumatera
Utara.
Pesta Deklarasi ini berlangsung pada hari selasa 20 agustus 2013
dilaksanakan di depan rumah parsaktian Raja Sijorat Paraliman Panjaitan di Desa
Natolutali Lumban tor sitorang kecamatan silaen kabupaten Tobasa Provinsi
Sumatera Utara, acara itu dimulai prosesi dari Desa Hutanamora diiringi musik
tiup 500 kenderaan roda dua bermesin dan 150 an mobil hias dan 1 mobil proderes
yg disumbangkan Kapolres Tobasa, usai prosesi dilanjutkan dengan acara
menjiarahi Makam Raja Sijorat I - VIII yg terletak di desa natolutali dipimpin
oleh Donald Tua Raja Panjaitan anak almarhum Raja Sijorat ke IX yaitu Raja
Saidi, kemudian setelah berjiarah maka dllangsungkan Rapat Akbar yg dipimpim
oleh bapak Binahar Panjaitan dan Mallatang Panjaitan, agenda rapat memilih dan menetetapkan
pengurus Kesatuan Turunan raja Sijorat paraliman Panjaian dan Boru Provinsi
sumatera Utara dan pengurus diberbagai Kabupaten kota yang ada di sumatera
Utara, Pengurus Harian terpilih untuk Provinsi Sumatera Utara periode 2013 -
2018 Ketua Umum St ir Pandapotan Panjaitan, Wakil ketua St Drs Hitler M
Panjaitan, Robert E Panjaitan SH MH, Dantor M Panjaitan SE, Panjaitan,
Sekretaris Umum St Drs Gerrellus Panjaitan, Wakil Sekretaris St Drs Pinondang
Panjaitan, Ir Ismail Panjaitan, St Drs JR Panjaitan, Bendahara Umum St Drs
Ronald Purba MM, Wakil Bendahara St Drs J Tampubolon. Koordinator Wilayah I
meliputi Medan Aceh , Binjai, Langkat, Deliserdang : Ketua : Ir Mauliate
Panjaitan, Sekretaris Rasmiun Panjaitan, Koordinator Wilayah II meliputi Tebing
Tinggi,Sergei, BatuBara, Asahan ,Tanjung Balai, Ketua Drs Abdul Panjaitan,
sekretaris Ir Parlin Panjaitan, Koordinator Wilayah III meliputi Siantar,
Simalungun, Kisaran Rantau Parapat Ketua Sarbudin Panjaitan SH MH, Sekretaris
St Raja Hasoge Timbul Panjaitan, Koordinator Wilayah IV meliputi Toba dan
Samosir ketua Binahar Panjaitan SE, Sekretaris St Drs Hotlan Panjaitan,
Koordinator Wilayah V meliputi Tarutung, Sipahutar,dan Dolog Sanggul Ketua M
Panjaitan Sekretaris L Panjaitan, Koordinator Wliayah VI meliputi Tanah Karo,
Dairi, Pak-pak Aceh Singkil Ketua RM Panjaitan, Sekretaris R Panjaitan,
Koordinator Wilayah VIII meliputi Labuhan Batu . Labura, Labusel ketua Kadirun
Panjaitan Sekretaris Drs W Panjaitan, Koordinator Wilayah IX meliputi Sibolga ,
Tapteng, Tapsel, Padangsidempuan, Pulau Nias, ketua P Panjaitan Sekretaris O
Panjaitan, setelah selesai rapat maka dilaksanakanlah acara Kebaktian yg
dipimpin Pdt A Sitorus , selanjutnya acara Pelantikan para Pengurus dipimpin
oleh Donald Tua Raja Panjaitan keluarga Almarhum Raja Sijorat IX beiau juga
memberi bendera Kerajaan Raja Sijorat yg berwarana Merah Putih Hitam dan
didalamnya melingkar Rantai berbentuk Tali yaitu Tali Sijorat Paraliman pada
saat pemberian Bendera tersebut diiringi Lagu Kebangsaan Bangsa Batak yang
berjudul O Tano Batak kemudian dilanjutkan dengan memyanyikan Lagu Kebangsaan
Marga Panjaitan yg berjudul Darahku Panjaitan, dilanjutkan lagi pembacaan Janji
Pengurus kemudian menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia dan Hening Cipta, usai
Pelantikan para pengurus dilanjutkanlah dengan penyampaian kata-kata Sambutan
dari mewakili Martibi Raja Raja dogor, Raja Sijanggut yaitu A Panjaitan
(Parmalim Parbaringin) Kata Sambutan dari pemerintah setempat yaitu Kepala desa
Natolutali, Kata Sambutan dari Pengurus Koordinator Wilayah disampaikan oleh
Bapak Sarbudin Panjaitan SH MH, Kata Sambutan mewakili Anak rantau dari Luar
Sumatera Utara disampaikan Bapak Ludin Panjaitan yg datang dari Jakarta
didamping M Panjaitan dari Prov Riau, Jambi dan Papua serta Kalimantan kemudian
kata sambutan mewakili penasehat disampaikan Purn Kolonel Busisa Panjaitan ,
dilanjutkan dengan Makan Bersama dan
serentak menandatangani sebuah spaduk putih berukuran 30 meter yg berisikan
tulisan dukungan tandatangan agar Raja Sijorat VIII Tua Raja Panjaitan diangkat
menjadi Pahlawan Nasional kemudian ,Manortor bersama dihadiri ribuan orang
turunan Raja sijorat Paraliman Panjaitan dari persada Nusantara dan undangan
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar