Senin, 26 Agustus 2013

Raja Sijorat Paraliman Panjaitan

Raja Situngo Panjaitan adalah satu diantara cucu Tuan Dibagarna, yang merantau ke sebelah timur Balige yaitu kampung Sibahulu di bukit Sitombom sebagai tanda perkampungan Raja Situngo menanam pohon beringin. Di kampung inilah Raja Situngo panjaitan bertempat tinggal. Kampung ini disuatu perbukitan dimana dapat memandang luasnya kaki gunung bukit barisan sampai ke pesisir danau Toba. Raja Situngo menyuruh anaknya yang bernama Martibi raja, Raja Dogor, Raja Siponot, dan Raja Sijanggut untuk membuka lahan pertanian dengan terbukanya lahan pertanian tersebut maka mulailah berdatangan marga-marga lain kedaerah itu. Ada yang menetap dan juga ada yang berpindah silih berganti. Maka disebutlah nama kampung tersebut Sitorang. Karena daerah ini yang dahulunya hutan belantara dan keadaan hutan gelap karena rapatnya pohon-pohonan sinar mataharipun sulit kelihatan akan tetapi setelah kayu ditebangi dan menjadi lahan pertanian maka keadaanpun berubah menjadi terang, tidak gelap lagi.  Raja Siponot mempunyai seorang anak yang bernama Raja Sijorat Paraliman sihotang Parlabuan Panjaitan,. Raja Sijorat Panjaitan memiliki kesaktian. Beliau memiliki payung
yang dapat mendatangkan hujan juga memberhentikanya, kemudian tombak yang dapat menciptakan mata air dimana saat prajuritnya kehausan , pada masanya hanya Raja Sijorat lah yang memiliki  12 orang putera dan 4 orang putri di daerah Sitorang dan isterinya ada 4 orang yaitu br Sitorus, br Butarbutar, br Siagian dan br Hasibuan nama keduabelas anaknya yaitu 1.Tahi sumodung, 2.Pu Gani, 3.Raja sidikkan, 4.Guru Sinitta, 5.Pu Botul, 6. Pu ni Hajuruan, 7.Raja Gumiang, 8.Pu Langgam, 9.Pu ni Ngoluon, 10 Raja Indangon, 11. Pu Bindu, 12.Pu Samuana, dan keempat putrinya yaitu 1.Sialitlo br Panjaitan, 2.Sipittaomas br Panjaitan, 3.Siboru Pareme br Panjaitan, 4.Sisampulu br Panjaitan , Karena Raja Sijorat memiliki banyak putra-putri maka marga-marga lain sangat mengaguminya. Karena kesaktiannya diapun menemui Martua Raja Rum seorang raja yang berkesaktian di kerajaan Raja uti berkedudukan di Barus, saat perjumpaannya dengan Raja Uti, dimana Raja Uti mengangkat Raja Sijorat Paraliman Panjaitan menadi Raja dan daerahnya di Timur Raya Tanah Batak, maka dibentuklah suatu kerajaan disana yang bernama Kerajaan “Sijorat” dan istananya di Sitorang kampung Lumbantor didalam istana banyak alat-alat rumah tangga yang sakti seperti tikar yang terbuat dari bahan rotan, Tempayan yang terbuat dari tanah liat dan tempayan ini digunakan menjadi tempat air yang dijadikan menjadi obat dan air nya tidak habis-habis. Para panglimanyapun diangkatnya ada dari marga Panjaitan anak Pak tuanya si Martibi Raja dan si Raja Dogor dan dari Raja sijanggut Panjaitan dan ada juga dari marga-marga lain yang sudah bertempat tinggal disekitar Sitorang. Berhubung karena sudah semakin banyak orang melintas dan berdagang ke Sitorang maka Raja Sijorat membangun pasar tradisional dengan sebutan Onan Raja Sitorang, lokasinya pada saat ini telah menjadi Kantor Kepala Desa Sitorang.

Jumat, 23 Agustus 2013

Pesta Deklarasi Kesatuan Turunan Raja Sijorat Paraliman Panjaitan dan Boru se Provinsi Sumatera Utara belangsung penuh hikmat



Raja Sijorat Paraliman Panjaitan pada masa hidupnya, beliau diangkat oleh Raja Batak yaitu Raja Uti yang berkedudukan di Barus menjadi Raja dan berkedudukan di Timur Raya tanah Batak nama kerajaan tersebut yaitu Kerajaan Sijorat beristana di Lumban Tor Sitorang . Raja sijorat Paraliman Panjaitan adalah generasi ke IV dari Raja Panjaitan, beliau menikahi empat orang isteri yaitu br Sitorus, br Butar-butar, br Siagian dan br Hasibuan, dari keempat orang isterinya Tuhan menganugerahkan 12 putranya yakni : 1.Tahi Sumodung, 2. Pu Gani, 3. Sidikkan, 4.Raja Sosipaboaon ( Guru sinitta), 5.Pu Botul, 6.Pu Hajuruan, 7.Raja Gumiang. 8.Pu Langgam, 9.Pu Ningoluan, 10.Raja Indangon, 11.Pu Bindu, 12.Pu Samuana, dan empat putrinya yakni 1.Alitlo br panjaitan menikah kepada Hutabarat, 2.Pitta omas br Panjaitan menikah kepada Nainggolan Parhusip, 3.Siboru pareme br Panjaitan menikah kepada Manurung dan Silaban,4.SiSampulu br Panjaitan menikah kepada Nainggolan Batuara.
Kerajaan Sijorat yang dipimpin Raja Sijorat Paraliman Panjaitan sampai ke Raja sijorat ke V yaitu Pahutar Panjaitan kehidupan rakyatnya sangan tertib dan penuh kekeluargaan hidup bergotongroyong penuh kedamaian bahkan dia membuka Pasar tempat perbelanjaan bagi semua orang di pasar Sitorang yang sifatnya masih sistem barter, mereka hidup saling harga menghargai sesuai dengan falsafah “ Dalihan Natolu “, akan tetapi dengan kedatangan bangsa penjajah maka kerajaan Raja Sijorat mulai terusik dan mendapat tantangan sehingga mereka bersatu padu menyerang penjajah dan dalam pertempuran bahwa Raja Sijorat ke VI dan VII mati dalam peperangan dan akhirnya digantikan Raja Sijorat ke VIII yaitu Pun Tua Raja Panjaitan, Pun Tua Raja ini sangat terkenal dalam Buku Laporan Perang Batak yang disusun oleh Kapten Invantri D Dietz dari kesatuan pasukan Belanda pada tahun 1883 , sampai terjadinya penyerahan Kekuasaan Raja-raja di Tanah Batak kepada kekuasaan Belanda pada tahun 1908.
Mengingat perjuangan raja Sijorat VIII Pun Tua Raja Panjaitan wajarlah diperjuangkan para turunannya kepada Presiden Repoblik Indonesia agar diangkat menjadi Pahlawan Nasional, pada tahun 2003 Gubernur sumatera Utara sudah mengajukan pengusulan ini kepada Presiden akan tetapi sampai sekarang belum terwujud dan kita tidak mengetahui apa alasan tidak terwujud, maka untuk meneruskan perjuangan ini para Turunan Raja sijorat Paraliman Panjaitan bersatu untuk mengadakan sebuah pesta besar yang disebut dengan Pesta Deklarasi Kesatuan Turunan Raja Sijorat Paraliman Panjaitan dan boru seprovinsi Sumatera Utara.
Pesta Deklarasi ini berlangsung pada hari selasa 20 agustus 2013 dilaksanakan di depan rumah parsaktian Raja Sijorat Paraliman Panjaitan di Desa Natolutali Lumban tor sitorang kecamatan silaen kabupaten Tobasa Provinsi Sumatera Utara, acara itu dimulai prosesi dari Desa Hutanamora diiringi musik tiup 500 kenderaan roda dua bermesin dan 150 an mobil hias dan 1 mobil proderes yg disumbangkan Kapolres Tobasa, usai prosesi dilanjutkan dengan acara menjiarahi Makam Raja Sijorat I - VIII yg terletak di desa natolutali dipimpin oleh Donald Tua Raja Panjaitan anak almarhum Raja Sijorat ke IX yaitu Raja Saidi, kemudian setelah berjiarah maka dllangsungkan Rapat Akbar yg dipimpim oleh bapak Binahar Panjaitan dan Mallatang Panjaitan, agenda rapat memilih dan menetetapkan pengurus Kesatuan Turunan raja Sijorat paraliman Panjaian dan Boru Provinsi sumatera Utara dan pengurus diberbagai Kabupaten kota yang ada di sumatera Utara, Pengurus Harian terpilih untuk Provinsi Sumatera Utara periode 2013 - 2018 Ketua Umum St ir Pandapotan Panjaitan, Wakil ketua St Drs Hitler M Panjaitan, Robert E Panjaitan SH MH, Dantor M Panjaitan SE, Panjaitan, Sekretaris Umum St Drs Gerrellus Panjaitan, Wakil Sekretaris St Drs Pinondang Panjaitan, Ir Ismail Panjaitan, St Drs JR Panjaitan, Bendahara Umum St Drs Ronald Purba MM, Wakil Bendahara St Drs J Tampubolon. Koordinator Wilayah I meliputi Medan Aceh , Binjai, Langkat, Deliserdang : Ketua : Ir Mauliate Panjaitan, Sekretaris Rasmiun Panjaitan, Koordinator Wilayah II meliputi Tebing Tinggi,Sergei, BatuBara, Asahan ,Tanjung Balai, Ketua Drs Abdul Panjaitan, sekretaris Ir Parlin Panjaitan, Koordinator Wilayah III meliputi Siantar, Simalungun, Kisaran Rantau Parapat Ketua Sarbudin Panjaitan SH MH, Sekretaris St Raja Hasoge Timbul Panjaitan, Koordinator Wilayah IV meliputi Toba dan Samosir ketua Binahar Panjaitan SE, Sekretaris St Drs Hotlan Panjaitan, Koordinator Wilayah V meliputi Tarutung, Sipahutar,dan Dolog Sanggul Ketua M Panjaitan Sekretaris L Panjaitan, Koordinator Wliayah VI meliputi Tanah Karo, Dairi, Pak-pak Aceh Singkil Ketua RM Panjaitan, Sekretaris R Panjaitan, Koordinator Wilayah VIII meliputi Labuhan Batu . Labura, Labusel ketua Kadirun Panjaitan Sekretaris Drs W Panjaitan, Koordinator Wilayah IX meliputi Sibolga , Tapteng, Tapsel, Padangsidempuan, Pulau Nias, ketua P Panjaitan Sekretaris O Panjaitan, setelah selesai rapat maka dilaksanakanlah acara Kebaktian yg dipimpin Pdt A Sitorus , selanjutnya acara Pelantikan para Pengurus dipimpin oleh Donald Tua Raja Panjaitan keluarga Almarhum Raja Sijorat IX beiau juga memberi bendera Kerajaan Raja Sijorat yg berwarana Merah Putih Hitam dan didalamnya melingkar Rantai berbentuk Tali yaitu Tali Sijorat Paraliman pada saat pemberian Bendera tersebut diiringi Lagu Kebangsaan Bangsa Batak yang berjudul O Tano Batak kemudian dilanjutkan dengan memyanyikan Lagu Kebangsaan Marga Panjaitan yg berjudul Darahku Panjaitan, dilanjutkan lagi pembacaan Janji Pengurus kemudian menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia dan Hening Cipta, usai Pelantikan para pengurus dilanjutkanlah dengan penyampaian kata-kata Sambutan dari mewakili Martibi Raja Raja dogor, Raja Sijanggut yaitu A Panjaitan (Parmalim Parbaringin) Kata Sambutan dari pemerintah setempat yaitu Kepala desa Natolutali, Kata Sambutan dari Pengurus Koordinator Wilayah disampaikan oleh Bapak Sarbudin Panjaitan SH MH, Kata Sambutan mewakili Anak rantau dari Luar Sumatera Utara disampaikan Bapak Ludin Panjaitan yg datang dari Jakarta didamping M Panjaitan dari Prov Riau, Jambi dan Papua serta Kalimantan kemudian kata sambutan mewakili penasehat disampaikan Purn Kolonel Busisa Panjaitan , dilanjutkan dengan Makan Bersama  dan serentak menandatangani sebuah spaduk putih berukuran 30 meter yg berisikan tulisan dukungan tandatangan agar Raja Sijorat VIII Tua Raja Panjaitan diangkat menjadi Pahlawan Nasional kemudian ,Manortor bersama dihadiri ribuan orang turunan Raja sijorat Paraliman Panjaitan dari persada Nusantara dan undangan lainnya.