Kamis, 26 Juli 2012

Mempertahankan Indentitas dengan membangun Tugu-tugu Hidup

Diawali dengan keberangkatan dengan Xenia all new, menuju Balige Kab.Tobasa. Menempuh perjalanan selama hampir 4 jam dengan lelahnya sampai di Monumen Opung D.I Panjaitan.Melihat orang-orang telah ramai duduk melingkar disuatu tempat yang beratapkan tenda telah didekorasi sedemikan menarik, dan tergantung spanduk dengan tulisan Selamat datang diacara Pesta Syukuran Renovasi Tugu Raja Panjaitan.

Ternyata mereka sedang melaksanakan Geladi bersih sebelum besoknya hari Pesta Syukuran Tugu Raja Panjaitan tersebut. Dalam rapat tersebut mendiskusikan tentang tugu-tugu hidup. Dimana Tugu Raja Panjaitan ini diRenovasi dengan tujuan memunculkan fungsi tugu tesebut menjadi tugu-tugu hidup yang mana dengan maksud mendirikan Yayasan Pendidikan Panjaitan dan mendirikan Koperasi-koperasi unit Desa dengan latarbelakang Panjaitan. Tetapi dengan singkatnya waktu dan rasa lelah yang telah menghampiri tubuh masing-masing setiap panitian panjaitan makan rapat tersebut dipending dan belum mendapat tujuan pasti kemudian menyatakan bahwa Upacara Syukuran Renovasi Tugu Panjaitan diselenggarakan pada pukul 07.30 esok hari di Tugu Raja Panjaitan yang telah direnovasi. Dan satu persatu orang-orang bubar dari Lokasi monumen DI panjaitan tersebut dan beristirahat ketempat penginapan masing-masing.

Esok harinya tepatnya pukul 07.17 tanggal 25 Juli hari dimana Acara syukuran ini diselenggarakan tepatnya St Raja Timbul Hasoge Panjaitan yang beragenda nantinya dalam acara ibadah, telah sampai di Tugu dan melihat telah banyak orang mengerumuni Tugu Panjaitan tersebut.Dan acara ini dihadiri oleh DR. Hinca Panjaitan selaku Penasehat PSSI.


Setelah melakukan acara ditugu Raja Panjaitan Dengan nama cara Patuat on tua ni Gondang. Para Panjaitan melakukan prosesi jalan menuju Monumen D.I Panjaitan yang merupakan Pahlawan Bangsa Indonesia. dan Setelah itu acara ibadah pun di mulai dilokasi Monumen tersebut dan di meriahkan oleh artis' ibukota. Pemberian ulos kepada setiap Panitia yang ada dan panjaitan, boru, bere/ibebere yang dihadiri RE Nainggolan yang merupakan boru nya Panjaitan.

Diharapkan tugu-tugu hidup yang menjadi tujuan utama Panjaitan ini akan tewujud tanpa ada curiga mencurigai diantara Panjaitan yang ada.

Rabu, 25 Juli 2012

Bibelvrouw HKBP

Terkuaknya kasus pelecehan seksual di sekolah Bibelvrouw HKBP dan Perjuangan keras para korban dalam mencari keadilan menjadi terang dan jelas, sehingga muncul harapan baru agar tidak ada lagi para Pendeta yang berperilaku amoral, menutup-nutupi kejadian ini, bahkan memutar balikkan fakta khususnya kepada Jemaat HKBP.

Buku ini berisikan bagaimana kisah pembongkaran kasus kejahatan seksual yang dilakukan oleh seorang Pendeta HKBP yang seharusnya menjadi panutan jemaat HKBP. yang bertempat di Sekolah Bibelvrouw HKBP di Laguboti, Kab.Tobasa Sumatera Utara Indonesia.

Buku ini bukan fitnah ... melainkan tulisan etnografi yang deskriptif tentang kehidupan 19 mahasiswa Sekolah Bibelvrouw dan seorang dosen yang melakukan kejahatan terhadap mereka. yang sekarang telah mendekap ditahanan.

TP.Jose Silitonga, SH MA.
Prof.Dr.Bungaran Antonius Simanjuntak

Senin, 23 Juli 2012

BPP HKBP Pematangsiantar harus mengerti kebutuhan konsumen

Seiring dengan perkembangan teknologi yang membutuhkan Sumber Daya Manusia tinggi, bagaimana kita harus membangun SDM yang berguna bagi Nusa dan Bangsa.......

BPP HKBP mulai membuat sekolah-sekolah unggulan untuk membangun SDM Jemaat HKBP secara terkhusus, rakyak Indonesia secara khususnya. BPP HKBP yang singkatan dari BADAN PENYELENGGARA PENDIDIKAN HKBP. Dan di kota Pematangsiantar telah dibuka Kelas unggulan yang mana terletak di SD Latihan YP-HKBP Jln. Gereja No.32 Pematangsiantar Sumatera Utara Dengan Visi Misi yang indah.

Mendidik Dalam Pelayanan
Melayani Dalam Pendidikan

 Tetapi dengan pengalaman saya yang datang ke Sekolah tersebut dan berbincang-bincang dengan orang tua siswa, muncul sebuah opini Kelas Unggulan tersebut adalah Sekolah yang diselenggarakan Luhut Panjaitan, bekerja sama dengan HKBP, itu hal yang sangat menarik. Mengapa Orangtua mendaftarkan siswanya tanpa mengetahui pasti itu sekolah diselenggarakan oleh siapa.....

Pertanyaan itu muncul dikarenakan salah satu orang tua siswa mengetahui bahwa SD Latihan YP-HKBP khususnya Kepala Sekolah tidak sepaham dengan Kelas Unggulan... dan juga orangtua siswa mendaftarkan anak-anaknya ke Kelas Unggulan dengan Harapan Tamat dari SD Kelas Unggulan tersebut HKBP juga menyediakan Kelas Unggulan di SMA. Jangan hanya SD aja bisa ada kelas unggulan yang berstandart Internasional.

Mengingat Sekolah-sekolah HKBP yang ada di Pematangsiantar ini termasuk sekolah yang belim mendapat kestandartan Internasional. Diharapakan dapat bersaing nantinya

Minggu, 22 Juli 2012

MAKNA DAN FUNGSI PENDIRIAN TUGU LELUHUR PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR (STUDI KASUS TUGU MARGA PANJAITAN)


UNIMED » Master Theses » Antropologi Sosial - S2
Posted by admin at 21/05/2012 10:02:18  •  27 Views



MEANING AND FUNCTION OF ESTABLISHMENT OF COMMUNITY BATAK monument ANCESTORS IN SUB Balige DISTRICT TOBA SAMOSIR (Case Study Tugu Panjaitan Marga)

Created by :
Panjaitan, Rohrita ( NIM. : 082188530018 )



SubjectCOMMUNITY
BATAK (INDONESIAN PEOPLE)
Alt. Subject Komunitas
Batak
KeywordTugu Marga
Batak Toba
Balige
Leluhur
Budaya

[ Description ]
Penelitian ini mengungkapkan bagaimana hubungan pendirian tugu dengan sistem kepercayaan tradisional orang Batak Toba yang masih percaya akan eksistenssi roh nenek moyang mereka. Aktualisasi kepercayaan itu terwujud dalam pembangunan tugu leluhur yang dianggap merupakan perwujudan penghormatan dari keturunan marga yang mendirikannya. Untuk mengungkapkan data tersebut, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kulaitatif. Data di lapangan diperoleh melalui teknik observasi partisipasi, wawancara, dan studi literatur. Tujuan penelitian ini ingin mengungkapkan latar belakang pendirian tugu pada kelompok-kelompok marga di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir yang merepresentasikan fungsi dan makna pendirian tugu marga-marga yang ada di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir selain itu menguraikan pengorganisasian dan pelaksanaan kasus pendirian tugu marga Panjaitan di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir dan menganalisa konsepsi pendirian tugu pada masyarakat Batak Toba. Dan penelitian ini diperoleh hasil bahwa kelompok etnik Batak Toba mendirikan tugu pada awalnya berdasarkan kosepsi kepercayaan tradisonal yang mempercayai adanya eksistensi roh leluhur mereka dalam kehidupan masyarakat. Pemujaan roh nenek moyang itu termanifestasikan dalam pembangunan tugu. Secara simbolis tugu tersebut mengekspresikan suatu pemujaan terhadap arwah nenek moyang yang muncul akan adanya pengharapan akan ditambahnya hasil¬hasil pertanian dalam kegiatan ekonomi mereka dan keberkahan para leleuhur dalam memperoleh keturunan dan juga ternak. Semua menurut mereka akan terwujud jika ada berkat dari para leluhur mereka. Tugu yang dibangun oleh setiap marga dari kelompok Batak Toba sebenamya menggambarkan bahwa dalam setiap pendirian tugu tersebut mereka berusaha mencari dirinya sendiri, identitasnva. dan dengan demikian juga berlaku untuk nenek moyangnya. Selain itu juga memiliki fungsi dan makna yang mencerminkan tingginya harapan orang Batak akan berkat yang hendak dilimpahkan oleh roh bapa leluhurnya.

Pandangan terhadap Upacara Adat Batak (Pesta Tugu Marga Panjaitan)

    Tugu Raja Panjaitan yang akan di selenggarakan pada tgl 25 Juli 2012 ini di Onan Raja Balige Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara, Indonesia. Semua marga panjaitan diharapkan akan menghadiri acara ini. Pesta tugu ini dilatarbelakangi dengan adanya renovasi terhadap Tugu Raja Panjaitan.

Apa tujuan Didirikan Tugu??

     Pembangunan tugu-tugu marga merupakan cara baru yang dilakukan oleh orang Batak didalam mengekpresikan keyakinan hasipelebeguon yang belum terkikis oleh gereja dari dalam hati orang batak. Hal itu menunjukkan bahwa roh-roh leluhur, tetap berupaya agar orang batak tetap melakukan penghormatan dan pemujaan kepadanya. Roh ini memberikan gagasan baru didalam gati orang-orang tertentu yang berpengaruh didalam masyarakat, untuk membuat sesuatu bentuk pemujaan baru kepadanya, yaitu dengan membangun tugu-tugu marga.(Silalahi James Henry 2000 Pandangan Injil Terhadap Upacara Adat Batak).
Apa itu memang sesungguhnya tujuan orang batak mendirikan Tugu marga-marga?
Tugu merupakan suatu hasil kebudayaan manusia yang mencerminkan karakter manusia itu sendiri. Bagaimana marga panjaitan berterimakasih kepada nenek moyangnya yang telah berjuang untuk membuat marga panjaitan seperti saat ini.

Tugu Marga Panjaitan ini juga sudah menjadi Tesis S2 Antropologi Universitas Negeri Medan Rohrita Panjaitan http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Master-1042/1042

Begitu eksisnya Panjaitan pada saat ini bagaimana kita mewujudkan rasa terimakasih kita kepada nenek moyang kita Raja Panjaitan.

apa yang menjadi Latar belakang pendirian tugu pada kelompok-kelompok marga di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir yang merepresentasikan fungsi dan makna pendirian tugu marga-marga yang ada di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir selain itu menguraikan pengorganisasian dan pelaksanaan kasus pendirian tugu marga Panjaitan di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir dan menganalisa konsepsi pendirian tugu pada masyarakat Batak Toba.
Wikipedia
Panjaitan (ejaan lama: Pandjaitan) adalah salah satu marga Batak. Beberapa tokoh bermarga Panjaitan: